Kualitas Senjata Lokal TNI Lumayan
Minggu, 24 Juli 2011 – 09:12 WIB
Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 4,01 kg. Senapan ini bersama-sama dengan M16, Steyr AUG dan AK-47 menjadi senapan standar TNI dan POLRI, tapi karena diproduksi di Indonesia, senapan ini paling banyak digunakan.
Baca Juga:
SS-1 diproduksi dalam 2 konfigurasi utama, yaitu senapan standard dan karabin pendek. Versi senapan standar disebut SS1-V1 (FNC "Standard" Model 2000) dan karabin disebut SS1-V2 (FNC "Short" Model 7000). Kedua varian diatas dilengkapi dengan laras yang berisi pelintiran tembakan tangan kanan sepanjang 178 mm (untuk stabilisasi mengantisipasi peluru SS109 belgia yang lebih berat).
Menurut Wiryantoro, uji coba senjata itu memang direncanakan untuk mengukur kualitas senjata lokal. "Supaya kita bisa melakukan penilaian yang akurat. Karena itu memang sengaja tidak dibersihkan seakan-akan dalam situasi gerilya," katanya.
Seluruh tim eksepedisi bukit barisan tersebar ke tujuh wilayah ekspedisi yaitu Gunung Leuser (Aceh), Gunung Sinabung (Sumut), Gunung Singgalang (Sumbar), Gunung Kerinci (Jambi), Gunung Seblat (Bengkulu), Gunung Dempo (Sumsel), Gunung Tanggamus di Lampung.
JAKARTA - Tim ekspedisi Bukit Barisan yang baru saja selesai menunaikan misnya tak hanya menemukan flora dan fauna baru. Tim yang terdiri dari 787
BERITA TERKAIT
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- 25 Provinsi Semarakkan FTBIN 2024, Ini Target Badan Bahasa Kemendikbudristek
- Pupuk Bersubsidi Sebesar 9,55 Juta Ton Siap Disalurkan Kepada Petani
- Kematian Brigadir RA saat Jadi Ajudan Pengusaha Harus Jadi Atensi Kapolri
- Peringati Hari Buruh, Menaker Ida Luncurkan Kepmen Dukung Hubungan Industrial yang Harmonis
- EF Kids & Teens Hadirkan Program dan Manfaat Pelatihan Bahasa Inggris di 6 Area Wisata Indonesia