Kucuran Kredit hingga Pendampingan, Jadi Cara BRI Dorong Petani Jeruk Naik Kelas

BRI menyatakan mesin grading mampu membuat mekanisme sortir menjadi lebih efisien.
"BRI juga melakukan intervensi dengan memberi dukungan pelatihan usaha untuk mendorong daya saing pelaku usaha agar bisa terus naik kelas," tutur dia.
Sunarso optimistis pelatihan usaha bisa menambah nilai tambah (value added) dalam komoditas yang dihasilkan petani. Penguatan kelembagaan petani juga diberikan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih profesional.
“Petugas BRI juga aktif mendampingi kegiatan usaha petani, termasuk dalam akses ke layanan digital BRI yang sudah semakin cepat, mudah dan aman. Dengan pendampingan ini, petani dapat memonitor langsung aktivitas usahanya hanya dari gawai,” kata Sunarso.
"Dari teknis budidaya sampai pemasaran dan pengelolaan organisasi," imbuh Sunarso.
Selain itu, pelaku usaha diberikan pendampingan dalam hal pencatatan keuangan. Pencatatan keuangan merupakan hal yang esensial bagi pelaku usaha untuk mendapatkan akses modal.
"Pencatatan keuangan yang profesional membuat pelaku usaha bisa mendapatkan kredit modal kerja," beber Sunarso.
BUMN perbankan itu turut serta memberikan akses pembiayaan pada sektor buah jeruk.
Pemberdayaan binaan BRI sukses meningkatkan ekosistem agribisnis komoditas jeruk hingga membantu petani untuk melakukan pengelolaan pencatatan keuangan.
- Srikandi BUMN Ajak Seluruh Perempuan di Indonesia Berani Tampil & Jadi Agen Perubahan
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- 1 Mart Buka Gerai Ritel Perdana di Indonesia, Ada Rencana Ekspansi ke China
- BPS: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87 Persen