Kuda Messi Keledai Emosi

Oleh Dahlan Iskan

Kuda Messi Keledai Emosi
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

jpnn.com - Messi itu ibarat kuda sekaligus keledai. Kuda bagi klubnya: Barcelona. Keledai bagi negaranya: Argentina.

Itu bukan pendapat saya. Itu ejekan dari media sosial. Setelah tim piala dunia Argentina ‘dikalahkan’ Islandia dengan skor 1-1. Apalagi saat mendapat hadiah penalti

Messi gagal bikin gol: tendangannya terlalu lemah. Seperti tidak ada semangat.

Lebih-lebih setelah Argentina ditaklukkan beneran oleh Croasia 0-3. Dan Messi belum bikin satu pun gol.

Kritik lain lebih masuk akal: Messi itu kurang Argentina. Emosinya bukan emosi Argentina. Tangisnya bukan cry for Argentina.

Sejak umur 13 tahun Messi sudah pindah ke Barcelona: sejak anak genius ini terkena penyakit defisit hormon. Ia mendapat pengobatan di Barcelona. Atas biaya klub kaya itu.

Sejak itu hidupnya praktis di Barcelona. Argentina memberinya tempat lahir. Dan penyakit. Barcelona memberinya hidup. Dan kehidupan.

Teori yang agak ngawur itu dikuatkan oleh peristiwa dua tahun lalu. Saat Argentina masuk final Copa America yang dimajukan. Melawan Chili.

Teriakan gooool yang tertunda ibarat main seks yang ejakulasinya tersendat. Di mana asyiknya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News