Kumpulkan Warga, Harus Cari Satu Per Satu ke Hutan

Kumpulkan Warga, Harus Cari Satu Per Satu ke Hutan
TURUN GUNUNG. Warga kampung Jobijoker yang ditemui Koran ini di tempat pengungsiannya yang terletak di kampung Bikar butuh tambahan gizi dimana perkampungannya sulit terjangkau butuh perhatian pemerintah. FOTO: andre siregar/radarsorong

Benyamin, warga Kampung Bathe, menceritakan, masyarakat di kampungnya hidup berpencar-pencar. Bahkan, untuk mengumpulkan warga, butuh waktu berhari-hari. Mereka harus dicari satu per satu ke tengah hutan. "Kami sekarang ini lagi panen petatas dan kasbi. Jadi, kalau makanan kami banyak. Tapi, kalau mau turun (membawa ke Bikar, Red), itu agaknya susah, apalagi bawa makanan," kata Benyamin melalui penerjemah.

Kehidupan di kampung itu memang butuh perhatian pemerintah. Banyak anak yang tidak mengenyam pendidikan. Mereka lahir, tumbuh, dan membaur dengan hutan.

Lukas dan Benyamin mengaku sempat mendata dan menemui warga di tiga kampung tersebut untuk mengajak pindah, turun gunung mengikuti rencana relokasi pemerintah daerah. Tetapi, warga menolak karena merasa sebagai pemilik dan penjaga hutan di sekitar kampung mereka. (*/c2/nw)

Warga tiga kampung di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, yang terserang busung lapar dan wabah penyakit sempat mengungsi ke Kampung Bikar. Saat ini


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News