Kunjungan Jokowi ke Kawasan Indonesia Dianggap Mubazir Jika...
jpnn.com - JAKARTA – Tokoh masyarakat Kawasan Timur Indonesia yang tergabung dalam Solidaritas Persaudaraan Melanesia Indonesia, Alexis Adu menyatakan sia-sia Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan NTT bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kalau tidak akan mengurangi kemiskinan yang dihadapi masyarakat di wilayah itu.
Pernyataan tersebut disampaikan Alexis Adu menjawab pertanyaan wartawan terkait adanya aspirasi Solidaritas Persaudaraan Melanesia Indonesia yang akan disampaikan ke Presiden Jokowi terkait pembangunan Kilang Gas Blok Masela di Darat.
“Buat apa kami bergabung dengan NKRI jika hak-hak kami untuk maju dan sejahtera melalui Kilang Gas Blok Masela terus diabaikan? Sudah 70 tahun merdeka, kawasan Timur yang kaya dibiarkan miskin,” kata Alexis Adu, usai pertemuan Solidaritas Persaudaraan Melanesia Indonesia, di Jakarta, Selasa (29/12).
Di tempat yang sama, Sujud Sirajudin yang juga bergabung dalam Solidaritas Persaudaraan Melanesia Indonesia, menyatakan apresiasi terhadap Presiden Jokowi yang berulangkali melakukan kunjungan ke Kawasan Indonesia Timur. Namun, dia menilai belum ada komitmen untuk melepaskan Kawasan Timur Indonesia dari kemiskinan.
“Berkali-kali Presiden ke kawasan Timur, itu bagus. Yang belum ada itu, komitmen mengentaskan kemiskinan dan memajukan kawasan timur. Kalau itu tak ada, mubazir juga kunjungan itu,” kata Sujud Sirajudin.(fas/jpnn)
JAKARTA – Tokoh masyarakat Kawasan Timur Indonesia yang tergabung dalam Solidaritas Persaudaraan Melanesia Indonesia, Alexis Adu menyatakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terima Kunjungan Wamenlu Libya di MPR RI, Fadel Muhammad Sampaikan Kabar Baik Ini
- Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor Darah Demi Penuhi Kebutuhan Stok
- Cerita di Balik Gunung Terbersih di Indonesia, Kembang
- Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Perusahaan Ini
- Bea Cukai dan BNN Bersinergi Tekan Peredaran Gelap Narkotika di Jateng, Ini Hasilnya
- DKJ Bakal Alokasikan 5 Persen APBD Buat Kelurahan