Kunker ke Bali, Megawati Kirim Sinyal Tidak Mau Bibit Tanaman Mudah Diperjualbelikan

Kunker ke Bali, Megawati Kirim Sinyal Tidak Mau Bibit Tanaman Mudah Diperjualbelikan
Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri mengunjungi Rumah Kaca Kaktus dan Rumah Anggrek yang berada di lingkungan Kebun Raya Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, Senin (7/8). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, BALI - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengirim sinyal bahwa pendataan bibit tanaman di Indonesia harus dilakukan secara komprehensif.

Megawati juga mengirim sinyal tidak mau bibit tanaman, seperti anggrek, mudah diperjualbelikan ke pihak asing.

Megawati sekaligus berharap BRIN ke depan bisa berperan mendata benih tumbuhan agar tidak mudah diperjualbelikan.

Dia mengatakan itu saat mengunjungi Rumah Kaca Kaktus dan Rumah Anggrek yang berada di lingkungan Kebun Raya Candikuning, Baturiti, Tabanan, Bali, Senin (7/8).

Pernyataan Megawati itu terungkap saat didampingi Kepala BRIN Laksana Tri Handoko meninjau beragam bibit tanaman di Rumah Kaca Kaktus dan Rumah Anggrek.

"Kalau ada orang asing yang ambil, harus diomongkan ke sini (menepuk pundak kepala BRIN). Ndak ada langsung jual beli di sini,” kata putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu, Senin.

Megawati saat berada di Rumah Kaca Kaktus dan Rumah Anggrek juga terlihat memperhatikan sebuah tanaman yang berada di pot.

Seorang peneliti kemudian menuturkan tanaman yang diperhatikan Megawati berasal dari Vietnam, meski sebaran tumbuhan yang sama banyak ditemukan di Sumatra.

Megawati Soekarnoputri mengirim sinyal tidak ingin bibit tanaman lokal mudah diperjualbelikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News