Kurikulum Bagus Guru Jelek, Percuma

Kurikulum Bagus Guru Jelek, Percuma
Darmaningtyas. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN
Bagaimana pendapat Anda soal wacana penghapusan Bahasa Inggris dari kurikulum SD?

Sejak dulu itu Bahasa Inggris tidak ada di kurikulum. Di kurikulum yang sekarang (KTSP) kita jalani juga tidak ada. Cuma, dia diberikan di mata pelajaran pengembangan diri atau di muatan lokal. Penting tidaknya, itu sangat tergantung pada letak sekolahnya. Kalau di Papua, NTT, Aceh, itu tidak relevan. Tetapi, untuk daerah perkotaan itu relevan dan penting. Katakanlah untuk daerah pariwisata seperti di Bali, itu penting. Jadi semua sangat ditentukan situasional dan kondisional.

Kurikulum 2013 akan melebur IPA/IPS menjadi metode tematik integratif, apa itu bagus?

Itu masih untuk kelas 1 sampai kelas 3. Itu sudah pasti dan bisa diterima semua pihak, karena kelas 1-3 itu fokusnya pada membaca, menulis dan berhitung (Calistung). Tetapi kalau kelas 4-6 itu, masih dalam proses negosiasi, jadi belum ada keputusan final. Mungkin nanti komprominya adalah kelas 1-3 tiga itu terintegrasi dengan bidang studi lain, yang kelas 4-6 itu muncul sebagai mata pelajaran, tapi itu kan masih proses, belum ada keputusan sampai sekarang.

Kurikulum ini juga menentukan untuk pembentukan karakter, apakah kurikulum yang ada belum mampu berperan dalam pembentukan karakter?

Sebetulnya pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sama dan pernah saya lontarkan kepada mereka. Apa yang menjadi problem dalam kurikulum sekarang ini, gitu. Kalau soal karakter itu sebenarnya kan bisa diberikan dalam berbagai mata pelajaran. Pelajaran olahraga itu bisa bentuk karakter, pelajaran seni juga bisa jadi bagian dari pendidikan karakter. Jadi sebetulnya kalau soal pendidikan karakter, tidak harus sampai mengubah kurikulum, tapi substansi dari pendidikannya itu sendiri yang harus diubah.

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan sedang sibuk memasak kurikulum pendidikan 2013. Meski ada kritikan, tampaknya tetap bakal ada perubahan kurikulum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News