Kwarcab Pramuka Kota Depok Menggelar Jota Joti yang Didukung ORARI
Menurut Nina, berkomunikasi menggunakan radio amatir tidak hanya dilakukan antaranggota pramuka se-Kota Depok, tetapi bisa secara nasional bahkan internasional.
"Komunikasi ini bukan hanya teman-teman mereka, tetapi bisa seluruh Indonesia dan juga teman di luar negeri," ucapnya.
Nina memastikan kegiatan itu diselenggarakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Panitia akan ingatkan terus, karena kami khawatir mereka lengah, masih pandemi. Nanti teman-teman panitia mengawasi," kata Nina Suzana.
Baca Juga: Pengumuman, Polisi Tetapkan S sebagai Tersangka Pencabulan Anak
Sementara itu, perwakilan anggota pramuka Anneke Rahayu mengaku tertarik mengikuti Jota Joti untuk mengenal radio amatir.
Lulusan Universitas Indraprasta itu mengaku ingin mengetahui teknologi seperti apa yang bisa digunakan bila dalam keadaan darurat.
"Kalau kita menggunakan internet begini, pakai provider, enggak bisa digunakan pada saat kondisi darurat," ujar Anneke.
Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Depok, Jawa Barat menggelar kegiatan Jota Joti yang ddukung oleh ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia).
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia
- Kwarnas dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12/2024
- Pengamat Pendidikan Nilai Pramuka Harus Ikuti Perkembangan Zaman
- Dilantik Jadi Anggota Kwarnas Pramuka, Melati Erzaldi: Sebuah Kehormatan
- 5 Sikap P2G Terhadap Tidak Wajibnya Ekskul Pramuka di Sekolah
- Prof Zainuddin Maliki Ingin Kewajiban Ekskul Pramuka Disempurnakan, Bukan Dicabut