La Nyalla Diminta Hentikan Polemik Sudutkan Gerindra

La Nyalla Diminta Hentikan Polemik Sudutkan Gerindra
Arief Poyuono. Foto: dok JPNN

Jumlah tersebut masih ditambah saksi di tingkat kelurahan/desa. Ada 8.501 desa/kelurahan atau panitia pemungutan suara (PPS) di Jatim, panitia pemungutan kecamatan (604 kecamatan) dan 38 KPU Kabupaten/kota.

"Kami butuh lima orang saksi di tiap PPS, PPK. Berarti total 45.285 orang. Kemudian di KPUD butuh 190 orang saksi. Biaya saksi Rp 300 ribu/saksi/hari. Butuh tiga hari rekapitulasi. Berarti biaya yang diperlukan Rp 41,55 miliar. Ditambah biaya untuk saksi di KPUD 190 orang x Rp 400 ribu x 7 hari masa rekapitulasi, itu sama dengan Rp 5,3 miliar," katanya.

Sebelum menjadi saksi di TPS, kata Arief menambahkan, para saksi terlebih dahulu diberi pelatihan. Biaya yang dibutuhkan, Rp 100 ribu/hari x 3 hari x jumlah saksi keseluruhan. Berarti biaya yang dibutuhkan Rp 94,5 miliar.

Total keseluruhan Rp 41 miliar + Rp 41,55 miliar + Rp 5,3 miliar + Rp 94,5 miliar. Berarti mencapai Rp 142,3 miliar.

"Jadi enggak ada itu mahar politik dari Gerindra untuk mengusung La Nyalla. Memang ada apa orang mau jadi saksi tanpa diberi uang makan dan transport. Itulah realita demokrasi, di mana mana butuh biaya," pungkas Arief.(gir/jpnn)


La Nyalla Mahmud Mattalitti diminta segera menghentikan polemik yang terkesan menyudutkan Partai Gerindra, karena gagal maju sebagai calon Gubernur Jawa Timur.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News