Laba Anjlok, PGN akan Dipanggil DPR
Komisi VI DPR juga akan memanggil Menteri BUMN Rini Sumarno. Karena seharusnya, Kementerian BUMN yang melakukan pengawalan dan supervisi terhadap BUMN agar tetap sehat.
“Ini yang juga belum detail kami peroleh dari Kementerian BUMN, mengapa sampai bisa menurun sekali kinerja PGN,” ungkapnya.
Kinerja PGN dianggap berbanding terbalik dengan anak perusahaan Pertamina yang bergerak pada sektor yang sama, PT Pertamina Gas (Pertagas).
Sejak 2012-2017, laba bersih Pertagas relatif stabil. Dalam kurun waktu itu, laba bersih Pertagas meningkat 16,67 persen, yakni USD120 juta pada 2012 dan USD140 juta pada 2017. Bahkan pada 2018, laba bersih Pertagas sudah melampaui PGN.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit juga menyoroti kinerja PGN yang buruk.
Terlebih, dalam rencana Holding BUMN Migas, justru PGN yang akan mengakuisisi Pertagas, yang jauh lebih sehat.
Arbi menengarai adanya kekuatan politik di balik rencana akuisisi.
Terlebih, momentum dilakukan saat ini menjelang pesta demokrasi.
“Saya curiga ada masalah kroni di usaha gas tersebut. Kroni-kroni orang pemerintah atau partai pemerintah, apalagi menjelang Pemilu. Akuisisi dipakai agar bisa mengambil uang dari Pertagas untuk Pemilu,” kata Arbi. (boy/jpnn)
Pemanggilan itu direncanakan setelah reses dua pekan yang dimulai 16 Februari 2018 mendatang.
Redaktur & Reporter : Boy
- PT Nusantara Regas Raih Penghargaan Indonesia CSR Excellence Award 2024
- Dukung Pencegahan Korupsi, PGN Perluas Ruang Lingkup Sistem Manajemen Antipenyuapan
- Kerja Sama PGN dan MRT Dinilai Menguntungkan UMKM
- Kerja Sama PGN-MRT Sejalan dengan Komitmen Menuju Energi Bersih
- Begini Strategi PGN Hadapi Tantangan Optimasi Utilisasi Gas Bumi di Masa Transisi
- PGN Perkenalkan 'Gasku' yang Ramah Lingkungan dan Harga Lebih Terjangkau di IIMS 2024