Lagi, Ada Bom di Poso
Sabtu, 02 Februari 2013 – 06:58 WIB
Hingga saat ini, lanjutnya, perburuan terhadap DPO Santoso yang diduga mendalangi terror-teror di Poso dan sekitarnya masih berlanjut. "Detail operasinya tentu tak bisa disampaikan, tapi itu masih jadi fokus utama Densus 88," katanya.
Dia berharap para DPO mau menyerah sukarela. "Seperti DPO atas nama Ali Sanang yang menyerah dua minggu yang lalu," katanya. Buron yang paling wahid adalah Santoso alias Abu Warda, disusul Hendro, lalu ahli bom bernama Taupik Bulaga alias Upik Lawanga, dan Mamat.
Yang lainnya adalah Herman alias David asal Bima, Fadlun, Faris asal Bima, Anto, Sugiatno, Can alias Fajar asal Bima, Ambo Intan, Ali, Imron, Azis alias Papa Sifa, Sugir alias Yanto asal Bima, dan Busro alias Atif asal Bima.
Juga ada Maskoro alias Daeng Koro asal Kota Makasar, Joko alias Kadir asal Bima, Samil alias Nunung, Bogar asal Makasar, Hadit asal Bima, Salahudin alias Jon asal Bima, dan Ambo asal Sulawesi Selatan. Mereka diduga terlibat serangkaian kasus teror mulai dari bom Kawua, pembunuhan dua anggota polisi, bom pos lalu-lintas, penembakan personil Brimob, dan penembakan anggota polisi di Bank BCA Palu.
JAKARTA--Kawasan Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), belum benar-benar steril dari aksi terorisme. Yang terbaru, aparat gabungan Densus 88 Mabes Polri
BERITA TERKAIT
- Dispora Solo Dapat Alokasi Dana Hibah UEA Rp 55,1 Miliar
- Bocah Hilang Tenggelam di Sungai Kuala Anak Mandah, Basarnas Bergerak
- Penjual Hewan Kurban di Palembang Mulai Banjir Pesanan
- PPA-JIEP Kembangkan Desa Sriharjo Jadi Destinasi Wisata Pertanian Terintegrasi
- Penjelasan Siswanto soal Penggeledahan Kantor BPKD Aceh Barat terkait Korupsi Pajak
- AKBP Anom Wirata: 4 Unit Senjata yang Dipegang Anggota Kami Tarik