Langka, Eko Patrio Minta Pemerintah Genjot Produktivitas Tanaman Kedelai

Langka, Eko Patrio Minta Pemerintah Genjot Produktivitas Tanaman Kedelai
Anggota Komisi VI DPR RI Eko Patrio meminta pemerintah mendorong produktivitas kedelai di dalam negeri. Foto: Firda Junita/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio menyebut Indonesia seharusnya mendorong produktivitas kedelai di dalam negeri sehingga tidak bergantung dengan impor.

Pasalnya, Indonesia menjadi negara terbesar kedua untuk konsumsi kedelai, sehingga aneh jika komoditas itu berasal dari negara luar.

Eko mengatakan itu demi menanggapi alasan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang menyebut melonjaknya harga kedelai dipicu La Nina di kawasan Amerika Selatan dan kebutuhan pakan miliaran babi di China.

"Saya sepakat bahwa kita sebagai konsumen terbesar kedua di dunia untuk kedelai perlu segera mendorong agar produktivitas tanaman kedelai di dalam negeri meningkat," kata legislator Fraksi PAN itu melalui layanan pesan, Senin (21/2).

Menurut Eko, perlu ada kebijakan politik agar produktivitas kedelai dalam negeri meningkat. Misalnya, Indonesia perlu memberikan insentif kepada petani untuk menanam kedelai. 

Sebab, kata dia, sekarang ini petani kedelai menghadapi biaya yang tinggi jika mereka menanam komoditas itu di dalam negeri.

"Lihat, deh, kita saja sekarang impor kedelai 5,000 ton dari Malaysia. Seharusnya kita introspeksi," beber Eko.

Sebelumnya, Muhammad Lutfi menyebut terdapat beberapa faktor yang membuat harga kedelai dunia melonjak, salah satunya yakni terjadi La Nina yang sangat basah di Argentina dan Amerika Selatan. 

Anggota Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio menyebut Indonesia seharusnya mendorong produktivitas kedelai di dalam negeri sehingga tidak bergantung dengan impor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News