Lansia LGBT di Australia Takut Tinggal di Panti Jompo
Ia mengatakan banyak anggota LGBTQ yang sempat hidup bebas sebagai 'queer' namun harus kembali menyembunyikan identitas mereka dengan semakin bertambahnya usia.
"Selalu ada risiko ketika mereka terbuka, [yaitu] akan diperlakukan dengan tidak hormat atau mengalami kekerasan," katanya.
"Ini terutama dirasakan oleh anggota LGBTQ yang lebih tua karena mereka sudah bertahun-tahun mengalami diskriminasi yang sah secara hukum, bahkan, bisa dijatuhkan sanksi."
Menurut Claire, usia perawatan adalah masa yang rentan, dan "merupakan waktu di mana tidak ada orang yang mau menempatkan dirinya pada posisi yang bahkan lebih rentan dengan mengungkapkan [orientasi seksual]."
Claire melihat orang seperti Geoffrey enggan tinggal di panti jompo yang milik kelompok keagamaan.
Geoffrey Ostling, lansia LGBT di Australia menceritakan pengalamannya tinggal di panti jompo negara tersebut
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat