LaNyalla Kutip Pernyataan KH Asad Syamsul Arifin di Pasuruan

LaNyalla Kutip Pernyataan KH Asad Syamsul Arifin di Pasuruan
Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti (kemeja putih). Foto: Tim DPD

"Ekonomi Indonesia dijalankan dengan tiga pilar utama. Koperasi atau usaha rakyat. Lalu perusahaan negara. Kemudian swasta, baik swasta nasional maupun asing. Posisi pembagiannya tegas, antara wilayah public goods, yang mutlak harus dikuasai negara, dan wilayah commercial goods untuk swasta, serta irisan di antara keduanya yang menggabungkan kerja bersama. Sehingga terjadi proses usaha bersama," imbuh LaNyalla.

Menurutnya, konsepsi ini sama dan sebangun dengan konsepsi Islam dalam memandang sumber daya alam.

"Dalam Islam, komoditas kepemilikan publik atau public goods ini dikategorikan dalam tiga sektor strategis, yaitu air, ladang atau hutan, dan api atau energi. Ketiganya harus dikuasai negara," tutur LaNyalla.

"Dalam hadis riwayat Ahmad, diharamkan harganya. Artinya tidak boleh dikomersialkan menjadi commercial goods. Umat Islam itu sama-sama membutuhkan berserikat atas tiga hal, yaitu air, ladang, dan api dan atas ketiganya diharamkan harganya."

LaNyalla mengatakan, sudah seharusnya umat Islam yang memiliki andil besar dalam lahirnya negara ini kritis melihat dan mengamati arah perjalanan bangsa.

"Itulah mengapa saya menawarkan gagasan untuk mengingat dan membaca kembali pikiran para pendiri bangsa. Harus kembali kepada Pancasila. Agar tidak menjadi bangsa yang durhaka kepada para pendiri bangsa, agar tidak menjadi bangsa yang tercerabut dari akar bangsa dan tidak menjadi bangsa yang kehilangan jati diri dan karakter," ujar alumnus Universitas Brawijaya Malang itu.

LaNyalla berharap bangsa ini tidak mengulangi praktik penyimpangan yang terjadi pada Orde Lama dan Orde Baru.

"Sudah seharusnya Indonesia kembali berdaulat, berdikari, dan mandiri. Negara yang menjadi harapan hidup penduduk bumi. Karena Indonesia sangat mungkin untuk menjadi lumbung pangan dunia, sekaligus penghasil oksigen dunia," katanya.

LaNyalla bilang sudah seharusnya umat Islam kritis melihat dan mengamati arah perjalanan bangsa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News