Lapas Nunukan Disesaki Budak Narkoba

Lapas Nunukan Disesaki Budak Narkoba
Lapas Nunukan Disesaki Budak Narkoba
NUNUKAN – Kepala Lapas Kelas II B di Kabupaten Nunukan, Darwin Sitepu menyebutkandari 230 napi penghuni di Lapas Nunukan, 93 napi atau 40 persen di antaranya adalah mereka yang tersangkut narkotika. Sisanya, tersangkut berbagai kasus lain, mulai dari perlindungan anak seperti pencabulan, juga pencurian, pengeroyokan, perampokan hingga pembunuhan.

 

Berdasar penilaian Darwin, rata-rata tingginya pengguna narkoba di lapas ini bukan lantaran pemakai berat. Selama menjabat dari tahun 2009, napi narkoba di Lapas Kelas IIB Nunukan ini belum ada yang mengalami sakau atau ketergantungan. “Kalau pemakai sabu berat biasanya, gigi goyang saat berbicara. Nah dari yang saya lihat, disini tidak ada. Kebanyakan hanya untuk gagah-gagahan saja. Jadi dengan pembinaan berkesinambungan, peningkatan keterampilan kemandirian juga kepribadian, diharapkan napi usai bebas bisa lebih produktif  dan positif di masyarakat,” jelasnya kepada Radar Tarakan.

Sementara itu, sampai saat ini Lapas Nunukan belum memerlukan lagi penambahan blok hunian karena kapasitas daya tampung narapidana maupun tahanan masih under capacity alias masih mencukupi. Lapas Kelas IIB ini mampu menampung sekitar 471 orang, sedangkan baru 49 persen terisi, di antaranya narapidana 179 orang dan tahanan 51 orang. “Napi wanita ada 19 orang, rata-rata narkoba. Ada 4 yang trafficking, pencurian dan lainnya. Kalau untuk sekarang belum perlu ada tambahan blok, karena daya tampung masih sangat cukup. Setiap tindak pidana dipisahkan, ada kamar khusus tidak dicampur,” terang Darwin.

Khusus napi wanita, disediakan blok terpisah dari napi laki-laki. Satu blok yang diberi warna cat khusus oranye ini terdiri kamar khusus narkoba dan kamar anak. Sedangkan narapidana laki-laki disediakan 3 blok, masing-masing berwarna merah, hijau dan biru. Juga tersedia kamar khusus narkoba, isolasi, tahanan anak, mapenaling, khusus warga Negara asing, juga kamar khusus Lapas Band yang ditujukan kepada warga binaan yang memiliki kemampuan memainkan alat musik. Blok-blok hunian yang dicat berwarna-warni ini nampak seperti kamar-kamar kost-kostan, bukan terlihat bilik sel penjara yang selama ini identik dengan suasana menyeramkan.

NUNUKAN – Kepala Lapas Kelas II B di Kabupaten Nunukan, Darwin Sitepu menyebutkandari 230 napi penghuni di Lapas Nunukan, 93 napi atau 40 persen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News