Lapindo Anggap Pemerintah Kurang Tanggap

Mengaku Telah Keluarkan Uang Rp 7,95 T

Lapindo Anggap Pemerintah Kurang Tanggap
Lapindo Anggap Pemerintah Kurang Tanggap
PELIKNYA penyelesaian kasus lumpur, PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) menyebut adanya motif politis. Lebih mengherankan, PT MLJ malah membandingkan kasus semburan lumpur panas itu dengan kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, belum lama ini.

 

"Coba kalau itu yang mengalami kecelakaan adalah maskapai penerbangan milik Bakrie, tentu akan lain ceritanya," kata Komisaris Utama PT MLJ Gesang Budiarso. Dengan nada menyindir, Gesang mengatakan, jika yang mengalami kecelakaan adalah maskapai milik Bakrie, bisa-bisa tim SAR yang dikerahkan untuk bergelantungan melakukan evakuasi adalah karyawan Bakrie. 

 

"Kenapa pemerintah langsung tanggap (melakukan evakuasi korban Sukhoi, Red). Membiayai SAR untuk evakuasi dan sebagainya," ucapnya. Gesang mempertanyakan, mengapa pemerintah tidak membuat perpres yang mengharuskan Sukhoi harus membiayai semuanya.

 

Apa maksud Gesang? Dia minta dimaklumi bila sekarang pihaknya sulit membayar ganti rugi. "Per 1 Februari 2012 kami sudah mengeluarkan uang Rp 7,95 triliun," ucapnya. Semuanya, kata dia, dipakai untuk biaya penanggulangan lumpur Lapindo.

 

PELIKNYA penyelesaian kasus lumpur, PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) menyebut adanya motif politis. Lebih mengherankan, PT MLJ malah membandingkan kasus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News