Laporan untuk Pak Anies: Warga DKI Bertengkar karena Pembagian Paket Sembako tak Adil

Laporan untuk Pak Anies: Warga DKI Bertengkar karena Pembagian Paket Sembako tak Adil
Ilustrasi warga Jakarta menerima pembagian sembako dari Pemerintah Provinsi DKI. Foto: Ngopibareng.id

jpnn.com, JAKARTA - Sebagian warga Jakarta terdampak Covid-19 kini meributkan pembagian paket sembako yang diberikan pemprov setempat.

Pembagian sembako alias kebutuhan pokok kompensasi dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditunggu-tunggu itu dilbagi sejak Sabtu 18 April 2020 oleh Pemerintah Provinsi DKI.

Namun, yang terjadi warga malah saling berdebat terkait pembagian paket sembako tersebut.

Terjadi saling caci antara warga dengan pengurus kampung dan petugas pembagi sembako. Persoalannya, jumlah paket sembako yang diterima per RT melalui RW, tidak sesuai dengan jumlah penduduk yang membutuhkan. 

Setiap RT mendapat 60 paket. Sedang warga terdampak Corona yang membutuhkan per RT lebih dari 250 orang.

"Ketimpangan antara jumlah sembako yang diterima oleh RT melalui RW dengan jumlah penduduk yang membutuhkan, jadi pemicu keributan," kata Andreas warga Warakas, Tanjung Priok Jakarta Utara.

Dia menyebut, tidak ada pembagian sembako warga ribut sedangkan saat ada pembagian sembako warga malah tambah ribut. Kecemburuan sosial terkait dengan bantuan sosial juga terjadi hampir di seluruh wilayah Jakarta.

Salah seorang pengurus RT di wilayah Jakarta Barat, Ninik, mengatakan perbedaan antara jumlah sembako yang diterima dengan jumlah warga yang membutuhkan juga terjadi di RTnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menjanjikan paket sembako untuk warga DKI terdampak corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News