Larung Sukerto, Ikhtiar Nelayan demi Ganjar Pranowo sekaligus Membuang Sial

Larung Sukerto, Ikhtiar Nelayan demi Ganjar Pranowo sekaligus Membuang Sial
Para nelayan tradisional di Pati, Jawa Tengah, melarung sesajen dalam rangka Larung Sukerto di Laut Jawa, Jumat (1/9). Foto: dokumentasi Panitia Larung Sukerto

jpnn.com, PATI - Para nelayan di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), menggelar upacara tradisi Larung Sukerto di Laut Jawa pada Jumat (1/9).

Ritual tradisional itu digelar sebagai ikhtiar untuk membuang sial sekaligus mewujudkan dukungan dari para nelayan untuk Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Arti 'larung' berarti membuang atau melepaskan menggunakan air, sedangkan 'sukerto' bermakna masalah maupun kesulitan.

Prosesi Larung Sukerto diawali dengan doa bersama di depan musala setempat. Ratusan warga mengelilingi makanan berupa nasi berkat berisi ingkung ayam.

Dalam kegiatan itu, ratusan nelayan menggunakan berpuluh-puluh perahu untuk menyusuri Sungai Silugonggo. Rutenya dimulai dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puncel sampai muara Sungai Silugonggo di Laut Jawa.

Saat sampai di laut, warga melarung sesajen berisi nasi, ayam kampung, kelapa muda, pisang, empat jenis bubur, hingga rokok.

Koordinator Nelayan Tradisional Pati, Umbar, mengatakan Larung Sukerto itu untuk membuang sial.

“Kemarin-kemarin kami ini diterpa angin kencang, badai, dan sekarang alhamdulillah agak mereda, sehingga kami mengadakan larung sesajen untuk membuang sial,” ujarnya.

Para nelayan di Desa Puncel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jateng, menggelar upacara tradisi Larung Sukerto di Laut Jawa pada Jumat (1/9).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News