LBH Kecam Kebrutalan Polisi Bubarkan Demo
Sabtu, 31 Oktober 2015 – 11:17 WIB

Ilustrasi pengamanan polisi
Ia mengatakan, meskipun telah dijelaskan peran keduanya sebagai pendamping, polisi tetap melakukan kekerasan tersebut.
Saat ini, Alghif menambahkan, keduanya sedang berada di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan dalam keadaan memar dan luka-luka pada kepala, wajah, dan perut.
Bersama kedua pengacara atau asisten pengacara LBH Jakarta, itu terdapat pula 23 buruh yang ditangkap dan juga menjadi korban kekerasan kepolisian. "Mereka ditangkap dengan brutal, diseret, dipukul, bahkan hingga kepalanya robek. Tidak hanya badan, mobil komando buruh pun dirusak oleh polisi," Alghif menyesalkan.
Alghif juga menambahkan bahwa polisi telah melanggar pasal 19 Undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian dan pasal 11 Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2009 tentang Implementasi Standar HAM Kepolisian. Menurutnya, dalam dua aturan itu, polisi dalam menjalankan tugasnya harus menjunjung tinggi HAM dan dilarang menggunakan kekerasan.
JAKARTA -- Lembaga Bantuan Hukum Jakarta mengecam kebrutalan dan kekerasan oknum Polri terhadap dua orang pengabdi bantuan hukum LBH
BERITA TERKAIT
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia
- Hasan Nasbi Mengaku Hubungannya dengan Presiden Prabowo, Mensesneg, dan Teddy Sangat Baik