Lelang Gula Rafinasi Hanya Menambah Beban Industri Kecil

Lelang Gula Rafinasi Hanya Menambah Beban Industri Kecil
Gula rafinasi.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Forum Transparansi Gula Nasional Supriyanto menilai lelang gula rafinasi hanya akan menambah beban pelaku industri kecil mikro (IKM).

Alasannya, belum seluruh masyarakat dan pelaku usaha melek teknologi. Sehingga bakal kesulitan mengakses lelang efek secara online.

Penambahan ongkos akomodasi yang tinggi, terlebih harus membayar cash di muka jika ikut lelang, juga menjadi persoalan lain.

"Para pelaku IKM dan UKM banyak yang belum melek teknologi, tentunya kami akan kalah bersaing dengan orang-orang yang melek teknologi dan modal yang besar dan hasilnya akan menghambat pelaku IKM dan UKM di daerah," kata Supriyanto, Kamis (28/9).

Ekonom Faisal Basri pun menilai Permendag 16 akan memunculkan masalah baru. Apalagi, perekonomian Indonesia terus menurun tiap tahunnya.

"Perekonomian kita sedang melambat. Industri manufaktur, makanan, dan minuman dari 2012-2017 terus mengalami penurunan yang tajam. Jadi jangan sampai (Permendag 16) membuat gaduh," imbaunya.

Ketua APINDO Bidang Kebijakan Publik Danang Girindrawardana mengatakan, regulasi dan administrasi yang menjadi landasan Permendag 16 tidak akurat.

Selain itu, dia melanjutkan, alasan Mendag yang menyatakan sistem lelang akan mempersempit kebocoran (distribusi ilegal) juga tidak tepat sasaran.

Pengusaha terus menyuarakan penolakan terhadap kebijakan lelang gula rafinasi yang dicetuskan pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News