Lestarikan Gambut dengan Menganyam Purun

Lestarikan Gambut dengan Menganyam Purun
Tanaman rawa gambut. Foto: Humas KLHK

Berdasarkan hasil penelitian, purun memiliki keunggulan karena sifatnya yang awet, dengan kandungan lignin sebanyak 26,4 persen dan kandungan selulosa sebanyak 32,62 persen.

Selain itu, Safinah juga menjelaskan purun juga bermanfaat sebagai penyerap limbah beracun, pupuk organik, perangkap hama padi dan juga biofilter.

Salah satu lokasi yang dikenal karena kerajinan purun ini, adalah Kampung Purun di Kelurahan Palam, Cempaka, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan.

Dukungan juga datang dari Pemerintah Kota Banjarbaru, dengan dikukuhkannya Kampung Purun sebagai destinasi wisata di Kota Banjarbaru, pada tanggal 22 Januari 2016.

Lestarikan Gambut dengan Menganyam Purun

Inovasi pun terus dilakukan seiring dengan meningkatnya animo masyarakat dan permintaan pasar, seperti membuat alat penumbuk otomatis, modifikasi warna, dan padu padan dengan kerajinan decoupage. Bahkan saat ini, penjualan kerajinan purun telah mencakup pasar mancanegara.

Diharapkan hal ini bisa mendukung upaya perlindungan gambut, sekaligus peningkatan kesejahteraan mayarakat yang berkelanjutan. (adv/jpnn)

 

Usaha kerajinan anyaman purun ini bisa menjadi alternatif mata pencaharian masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News