Lewat Bimtek, Kementan Ajari Petani Teknis Pengendalian OPT Cabai Ramah Lingkungan

Lewat Bimtek, Kementan Ajari Petani Teknis Pengendalian OPT Cabai Ramah Lingkungan
Budidaya cabai yang ramah lingkungan memegang peranan penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian. Foto: Ditjen Hortikultura.

Fluktuasi harga yang tajam dan tidak menentu adalah dampak dari adanya gangguan OPT pada produksi cabai nasional sehingga produksi cabai mengalami penurunan.

“Melihat angka tersebut, artinya terdapat surplus 4.439 ton. Namun demikian, besarnya angka produksi di atas, cabai terus dibayang-bayangi gangguan OPT yang kerap menyebabkan penurunan produksi. Beberapa hal yang umum dilakukan seperti rotasi tanam, pembersihan tanaman inang, eradikasi, penggunaan benih bebas virus, aplikasi akarisida atau biopestisida,” papar Puji Harsono.

Nano teknologi biopestisida, terang Puji, merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan stabilitas agents aktif pada hama sasaran dan menurunkan toksisitas bagi manusia dan lingkungan.

Irigasi gravitasi dari sumur Sibel di musim kemarau pada budidaya cabai input rendah dapat mengefisiensi penggunaan air yang tinggi, mengurangi biaya tenaga kerja dan menekan pertumbuhan gulma.

Selain itu, bisa mendapatkan harga jual cabai tinggi serta meningkatkan pendapatan petani lahan kering.

Menurut akademisi IPB Suryo Wiyono, faktor yang mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman dari komoditas cabai itu sendiri yaitu varietas, ketinggian, penggunaan pestisida, termasuk beberapa faktor lainnya seperti budidaya di lahan komodiitas.

“Peran penting selain pengendalian OPT pada komoditas cabai yaitu penginduksi adaptasi stres abiotik. Peningkatan suhu pada 20 tahun terakhir yang meningkat sekitar 0,9 derajat yang mengharuskan tanaman hortikultura diantisipasi terhadap suhu tinggi yang berdampak buruk pada kondisi tanaman itu sendiri.

Adapun permasalahan yang ada dalam pengembangan cendawan endofit sebagai agens pengendali hayati yaitu banyak yang tidak membentuk spora, foto patogenisitas, teknik preservasi, banyak spesies bersifat slow growing, serta teknik produksi dan formulasi sebagai biopestisida dan biofertilizer.

Ditjen Hortikultura rutin melaksanakan bimbingan teknis untuk meningkatkan pengetahuan bagi para petani, salah satu terkait pengendalian OPT yang ramah lingkungan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News