Li Na Ukir Sejarah Asia

Li Na Ukir Sejarah Asia
Li Na Ukir Sejarah Asia
PARIS - Sejarah bagi Asia tercipta di Roland Garros. Di arena grand slam Prancis Terbuka itu, petenis Tiongkok Li Na mengukirkan namanya dengan tinta emas sejarah tenis internasional. Dia menjadi petenis putri pertama dari Asia yang meraih gelar juara tunggal putri di arena grand slam.

Prestasi tersebut diraih Li Na dengan mengalahkan juara bertahan asal Italia Francesca Schiavone. Dalam laga tadi malam (4/6) yang menghabiskan waktu 1 jam 47 menit, Li Na menang straight set 6-4, 7-6 (0).

Sebuah peningkatan besar yang didapatkan oleh Li Na dalam karirnya di tenis profesional. Januari lalu, dia juga meraih final grand slam, yaitu Australia Terbuka. Namun, di partai puncak dia menyerah pada petenis Belgia Kim Clijsters.

Di usianya yang menapak 29 tahun, Li Na baru meraih lima gelar juara dalam karirnya. Yang lebih mencengangkan, dia sebenarnya bukan petenis yang menyukai lapangan tanah liat seperti di Roland Garros. Gelar Prancis Terbuka adalah gelar pertama yang diraihnya di lapangan tanah liat.

PARIS - Sejarah bagi Asia tercipta di Roland Garros. Di arena grand slam Prancis Terbuka itu, petenis Tiongkok Li Na mengukirkan namanya dengan tinta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News