Liburkan Pedagang, Kompensasi Tak Memuaskan
Selasa, 03 November 2009 – 05:47 WIB
Ketika tempat tersebut dijadikan lokasi syuting film EPL, Parwati dan 29 pedagang di pantai itu pun mendapatkan rezeki nomplok. Oleh manajemen film EPL, lokasi Pantai Padang-Padang ditutup selama syuting. Proses syuting memakan waktu enam hari. Berarti, para pedagang yang biasa berjualan di sana pun dipaksa libur.
Baca Juga:
Sebagai ganti, para pedagang tersebut mendapat uang kompensasi (ganti rugi). Jumlahnya beragam, sesuai posisi dan rata-rata penghasilan pedagang setiap hari. Kawasan yang disterilkan untuk syuting meliputi areal parkir. Posisinya terpisah dengan pantai. Kawasan pantai juga disterilkan.
Di areal parkir, ada dua warung sederhana yang menjajakan aneka minuman dan makanan. Kepada media JPNN, salah seorang pemilik warung mengaku mendapat uang kompensasi Rp 1 juta per hari. Jika proses syuting dilakukan enam hari, berarti total dia menerima Rp 6 juta.
Di kawasan pantai, jumlah pedagangnya jauh lebih banyak. Made Parwati adalah salah satunya. Parwati mengaku, selama dipaksa libur, dia dan 29 pedagang lain mendapat kompensasi Rp 1 juta per hari.
Ketika syuting film Eat, Pray, Love (EPL) di Kabupaten Badung, sejumlah pedagang mendapat rezeki nomplok. Tempat berjualan mereka disterilkan. Sebagai
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor