Lifting Sulit Naik

Pemerintah Bertahan di Panitia Anggaran

Lifting Sulit Naik
Lifting Sulit Naik
JAKARTA – Upaya pemerintah menggenjot angka produksi minyak siap jual (lifting) tampaknya sulit terwujud. Pasalnya, upaya tersebut terganjal oleh penurunan laju produksi alamiah (natural declining rate) mayoritas lapangan-lapangan minyak yang sudah tua.

Demikian disampaikan Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo. Menurut dia, fakta itulah yang membuat pemerintah untuk tetap mengajukan asumsi lifting dalam RAPBN 2009 sebesar 950.000 barel per hari. ’’Sulit kalau harus dinaikkan lagi,’’ ujarnya dalam Rapat Panitia Anggaran DPR kemarin (8/9).

Evita mengatakan, pemerintah memilih bersikap realistis menghadapi fakta adanya laju penurunan produksi yang rata-rata di kisaran 12 - 13 persen. Meski demikian, pemerintah tetap mendorong agar perusahaan migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bisa menekan angka penurunan produksi. ’’Jadi, angka 950 ribu bph itu menurut kami sudah realistis,’’ katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Suharso Monoarfa memang meminta pemerintah untuk memberikan effort lebih dalam target lifting. ’’Karena itu, pemerintah harus mencari cara dan strategi untuk menaikkan lifting,’’ ucapnya.

JAKARTA – Upaya pemerintah menggenjot angka produksi minyak siap jual (lifting) tampaknya sulit terwujud. Pasalnya, upaya tersebut terganjal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News