Lifting Sulit Naik

Pemerintah Bertahan di Panitia Anggaran

Lifting Sulit Naik
Lifting Sulit Naik
Meski angka lifting 950.000 bph terlihat naik jika dibandingkan dengan target lifting 2008 yang sebesar 927.000 bph, namun menurut Suharso justru turun.Sebab, lanjut dia, target angka lifting 2009 sebesar 950.000 bph tersebut, sudah termasuk produksi own use Chevron di Lapangan Duri, Riau, sebesar 50.000 bph, yang selama ini tidak dimasukkan dalam lifting karena ditukar dengan gas milik Conoco Phillips. Gas tersebut kemudian digunakan untuk memanaskan uap air yang kemudian diinjeksikan ke sumur minyak untuk menggenjot produksi.

Padahal, lanjut Suharso, minyak milik Chevron yang sebesar 50.000 bph tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam perhitungan lifting. Sehingga, angka riil lifting 2009 jika tanpa tambahan minyak own use chevron hanya sebesar 900.000 bph, atau turun dari target lifting 2008 sebesar 927.000 bph.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan, dalam menentukan asumsi lifting yang selanjutnya digunakan sebagai basis penghitungan penerimaan negara, pemerintah memang lebih memilih angka-angka konservatif, daripada mematok target tinggi namun berpotensi gagal tercapai. ’’Kita pernah trauma dengan melesetnya target lifting,’’ ujarnya.

Menurut dia, berdasar pengalaman-pengalaman  sebelumnya, melesetnya angka lifting sebesar 10.000 bph dari target yang ditetapkan membuat pemerintah tekor Rp 3 triliun. ’’Lha kalau melesetnya 100 ribu bph, repot kita,’’ katanya.    

JAKARTA – Upaya pemerintah menggenjot angka produksi minyak siap jual (lifting) tampaknya sulit terwujud. Pasalnya, upaya tersebut terganjal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News