Lifting Sulit Naik
Pemerintah Bertahan di Panitia Anggaran
Selasa, 09 September 2008 – 12:22 WIB
Dalam Rapat Panitia Anggaran DPR kemarin, hadir juga beberapa perwakilan perusahaan migas atau KKKS, seperti Chevron, Pertamina, Medco, ConocoPhillips, serta ExxonMobil. Semuanya mengakui bahwa tantangan untuk menggenjot produksi memang terhambat karena faktor laju penurunan produksi alamiah.
Presdir PT Chevron Pacific Indonesia Suwito Anggoro mengatakan, laju penurunan produksi Chevron tahun depan diperkirakan sebesar 6,1 persen atau sekitar 30.000 bph. ’’Angka 6,1 persen ini didapat dengan berbagai upaya enhance oil recovery. Kalau tanpa itu, penurunannya bisa sampai 13 persen,’’ ujarnya.
Naik turunnya produksi Chevron memang menentukan naik turunnya produksi minyak nasional. Pasalnya, dari total produksi minyak nasional yang sebesar 977.000 bph, sekitar 405.000 bph diantaranya disumbang oleh Chevron.
Karena itu, lanjut Suwito, pihaknya kini tengah mempersiapkan proyek baru untuk mengeksplotasi potensi cadangan minyak sebesar 800 juta barel yang terdapat di bawah lapangan Minas. Namun, proyek tersebut membutuhkan teknologi tinggi dengan metode injeksi chemical yang diperkirakan baru bisa terealisasi pada 2012. ’’Sebelum itu, yang bisa kami lakukan adalah menahan laju penurunan produksi,’’ katanya. (owi)
JAKARTA – Upaya pemerintah menggenjot angka produksi minyak siap jual (lifting) tampaknya sulit terwujud. Pasalnya, upaya tersebut terganjal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi, jadi Sebegini Per Gram
- One on One Meeting, BRI & Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan
- Bebaskan Karyawan dari Jeratan Pinjol, Aplikasi Ayo Kasbon Bisa jadi Solusi
- Kuartal I 2024, SIG Catatkan Laba Rp472 Miliar
- Kuliah Tamu di LSE, Menko Airlangga Optimistis Visi Indonesia Emas 2045 Tercapai
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya