Lihat, Warga Desa Blokir Jalan Tol dengan Beton Gorong-gorong

Lihat, Warga Desa Blokir Jalan Tol dengan Beton Gorong-gorong
Warga Desa/Kecamatan Mantingan, Ngawi memblokir tol Solo-Kertosono dengan beton gorong-gorong, kemarin (10/7). Foto: Loditya Fernandez/Radar Ngawi/JPNN.com

Meski pelaksana proyek PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) memberi ganti berupa underpass. Hanya saja ukurannya lebar dan tingginya masing-masing 2,5 meter, hingga truk tak mampu melintas.

‘’Kami minta ketinggian terowongan (underpass, red) ditambah sampai tiga meter setengah,’’ tegasnya

Gunawan mengaku jika tuntutan tersebut sebenarnya sudah disampaikan sejak tahun lalu. Pemerintah Desa (pemdes) Mantingan sudah pernah melayangkan surat Nomor: 620/61.05/404-309.03/ 2016 kepada PT Waskita dan PT SNJ tertanggal 07 November 2016.

Isinya tentang permintaan penyesuaian ukuran underpass. ‘’ Sayangnya sampai saat ini belum ada jawaban dan tindak lanjut, ‘’ tambahnya.

Aksi unjuk rasa itu hanya berlangsung sekitar setengah jam. Petugas bersama perwakilan PT Waskita, PT SNJ serta Perangkat Desa Mantingan tiba ke lokai. Oleh petugas Polsek Mantingan, masing-masing diajak untuk bermusyarawarah. Yang dihadiri para pihak.

Parlan, perwakilan dari PT Waskita menawarkan dua opsi. Pembuatan jalan melalui jalan layang Sambirejo dan pembuatan jalan di selatan tol menuju ke barat. Opsi kedua penggalian permukaan bawah underpass setebal 10-15 sentimeter.

Namun dua pilihan yang ditawarkan ditolak. Warga tetap ngotot untuk dilakukan penyesuaian ketinggian undepass STA 58.600 hingga 3 meter.

‘’Mereka tetap minta untuk ukuran underpass diubah. Padahal bisa membahayan konstruksi, ‘’ jelas Parlan.

Ratusan warga desa di Kecamatan Mantingan, Ngawi, Jatim, marah. Mereka memblokade jalan tol Solo-Kertosono, kemarin (10/7).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News