Lima Fakta Unik Kasus Penculikan Mahasiswi Fakultas Kedokteran

Lima Fakta Unik Kasus Penculikan Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Pelaku saat menjalani reka ulang dalam kasus penculikan mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsoed. Foto: Dimas Prabowo/ Radar Banyumas/JPNN.com

Dalam perjalanan membawa korban, pelaku sempat mengecek saldo ATM milik Sofia sebanyak tiga kali. Hal itu, dilakukan setelah Sofia menghubungi ayahnya dan meminta kiriman uang.

Sebelumnya, pelaku tidak tahu cara menggunakan ATM. Setelah lama mencari keberadaan ATM sesuai bank yang digunakan Sofia, pelaku kebingungan.

"Sofia memberitahu bahwa ATM miliknya bisa digunakan di mana saja dalam ATM Bersama. Hal itu Sofi lakukan, untuk mengulur waktu dan memperlambat gerak penculik, supaya keberadaannya bisa terdeteksi petugas," imbuhnya.

Kelima, menurut cerita Sofia, dia sempat diancam bahwa pelaku membawa senjata api di dalam mobil. Namun, karena menguasai dan paham seluk beluk mobilnya, Sofia tidak terpengaruh.

"Pelaku mengatakan bahwa mereka membawa pistol yang ditaruh di dalam mobil, saat ada bunyi sesuatu, pelaku mengatakan bahwa itu adalah suara pistol yang disimpan. Namun, Sofia paham bahwa suara tersebut adalah bunyi dari peralatan mobilnya," pungkasnya. (mif/sam/jpnn) 

 

PURWOKERTO – Setidaknya ada lima hal unik di balik peristiwa penculikan Sofia Nur Atalina, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsoed. Pertama, ternyata


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News