Lima Golongan

Oleh: Dahlan Iskan

Lima Golongan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Aliran Islam memperoleh 18 kursi.

Tidak satu pun partai yang memperoleh 51 persen. Tidak ada partai yang bisa membentuk pemerintahan. Mereka harus berkoalisi.

Semangat anti-UMNO membuat Pribumi tengah berkoalisi dengan Tionghoa baru. Sama-sama berjuang meruntuhkan UMNO. Ditambah kursi dari partai Warisan di Sabah.

Koalisi ini berhasil membentuk pemerintahan Pakatan Harapan dengan Dr Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri 'sesepuh'.

Dr Anwar Ibrahim sebagai "komandan" pribumi tengah, harus sabar. Setelah Mahathir memerintah selama 2 tahun barulah Anwar Ibrahim bisa naik.

Anwar baru saja keluar dari penjara dan baru saja mendapatkan pengampunan dari raja.

Sang "sesepuh" kurang sakti mempersatukan Anwar dan Muhyiddin. Koalisi Pakatan Harapan pecah. Muhyiddin Yasin keluar. Membentuk partai sendiri, berorientasi pada pribumi tetapi tidak mau Islam juga tidak mau Tionghoa.

Ia tengah-kanan. Bahkan Muhyiddin Yasin lantas membentuk koalisi Perikatan Nasional bersama UMNO. Muhyiddin jadi perdana menteri.

Politik masih begitu kakunya di Malaysia. Maklum, pengalaman saling dikhianati belum terlalu lama. Lama-lama, kelak, dikhianati itu ternyata biasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News