Lima Sendok Listrik untuk Bintuni dan Sebatik

Lima Sendok Listrik untuk Bintuni dan Sebatik
Lima Sendok Listrik untuk Bintuni dan Sebatik

Itulah salah satu proyek yang paling sulit untuk mengatasi krisis listrik di Sumut. Begitu sulitnya mendirikan tiang-tiang listrik di sepanjang jalur tersebut.

Setidaknya ada sembilan tower yang sulit berdiri karena selalu digergaji orang. Ada yang sampai roboh. Ada yang harus dirobohkan karena berbahaya.

Saya jadi ingin ke Bintuni. Juga ke Nunukan. Juga ingin melihat sendiri tower-tower yang berhasil berdiri di Pangkalan Susu itu.

Waktu di PLN saya pernah canangkan moto "jangan mau jadi ban belakang". Nanti cepat gundul. Mengapa ban belakang cepat gundul? Secara bergurau saya mengemukakan, ban belakang itu cepat gundul karena mikir terus bagaimana cara bisa mengejar ban depan!

Intinya, PLN harus jadi ban depan! Jangan sampai kesibukan utamanya terus-menerus memikirkan krisis listrik. Jadilah ban depan. Listrik harus terus ditambah. Mengimbangi naiknya permintaan listrik dari masyarakat.

Jangan telat menambah listrik di suatu daerah. Jangan sempat krisis lagi dan krisis lagi. Jangan berhenti menambah listrik. Tiap hari, tiap daerah! (*)

    Dahlan Iskan
   Menteri  BUMN


BINTUNI minggu ini sudah akan berbeda dengan Bintuni minggu lalu. Berbeda pula dengan Bintuni dua tahun silam, saat saya masih menjabat Dirut PLN.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News