Lion Garap Halim Perdanakusuma

Lion Garap Halim Perdanakusuma
Lion Garap Halim Perdanakusuma

Visinya, bandara Halim harus jadi etalase negara. Maka dari sisi desain akan banyak tampilan batik. Bandara ini juga harus jadi gerbang negara khususnya Jakarta sehingga tampilannya harus menarik.

"Terakhir, harus nyaman. Fasilitasnya bagus, karpetnya bintang lima, granitnya juga yang terbaik. Karena karpetnya saja sudah bintang lima maka ya penerbangannya menyesuaikan. Tapi statusnya bandara umum," tegasnya.

Nilai investasi untuk pengembangan bandara Halim ini, menurutnya, sekitar Rp 5 triliun, sudah termasuk membangun monorail yang akan membawa calon penumpang ke bandara itu.

"Pendanaannya dari kami semua. Tapi ini banyak yang menawarkan pendanaan sih, jadi kemungkinan dari internal 50 persen, sisanya pinjaman," pikirnya.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Kiswo Darmawan, sebagai pihak yang akan membangun proyek ini mengatakan monorail didesain akan melintas dari stasiun Dukuh Atas (jalan Sudirman, Jakarta) ke Halim. Kapasitasnya 120 orang per gerbong.

"Di stasiun Dukuh Atas itu kan sekarang bertemu dengan kereta api. Nantinya juga ada pertemuan dengan MRT (Mass Rapid Transportation) dari arah Lebak Bulus. Jadi sangat terintegrasi," ulasnya.

Kiswo mengatakan total lahan yang akan dikembangkan di Halim seluas 21 hektar. Bandara ini akan memiliki 17 gate (pintu) dan sepenuhnya menggunakan garbarata. Kapasitas penumpang didesain 11,5 juta pertahun.

"Adhi Karya terima tantangan ini dan kami sepakat dengan semua konsep yang ada. Bahkan kami usulkan dibangun underpass dari tol dalam kota ke kawasan Halim," tuturnya.

JAKARTA - Lion Group segera mengucurkan investasi senilai Rp 5 triliun untuk pengembangan bandara udara (bandara) Halim Perdanakusuma. Memanfaatkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News