Lip Service

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Lip Service
Pak Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Elvis Presley (1935-1977) adalah The King of Rock n’Roll sepanjang masa.

Gelar itu dia sandang sampai mati, dan sampai sekarang tidak ada yang menggantikannya.

Michael Jackson (1958-2009) mendapat gelar The King of Pop yang juga disandangnya sampai mati, dan sampai sekarang belum ada yang bisa menggantikannya.

Madonna mendapat julukan sebagai The Queen of Pop. Sampai sekarang usianya sudah memasuki kepala enam dan karier musiknya sudah meredup, tetapi gelar itu tetap disandangnya.

Di Indonesia, Bang Haji Rhoma Irama mendapat gelar sebagai The King of Dangdut alias Si Raja Dangdut. Sampai sekarang gelar itu disandang oleh Bang Haji, dan tidak ada satu penyanyi dangdut pun yang berani menggugatnya.

Tidak ada upacara penobatan untuk para legend itu. Tidak ada upacara jumenengan atau "coronation ceremony" sambil memasangkan mahkota di kepala mereka.

Gelar itu adalah gelar kehormatan tanpa perlu ada mahkota. Gelar itu menjadi bukti public recognition, pengakuan publik atas kiprah mereka.

Seseorang bisa mencapai posisi tertinggi melalui dua tangga, yaitu achievement atau prestasi, dan ascription atau pengakuan. Prestasi dicapai pada jenjang formal, sedangkan askripsi dicapai melalui jenjang non-formal, melalui pengakuan publik.

Dia bertindak tanpa visi yang jelas. Keras kepala, tetapi enggan mendengar analisis. Namun, tetap dicintai rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News