Listrik Jawa Bali Byarpet Lagi
Selasa, 17 Juni 2008 – 11:16 WIB
JAKARTA - Pemadaman listrik bergilir masih belum berakhir. Aktivitas perbaikan di beberapa pembangkit membuat pasokan listrik tidak kunjung berjalan normal. Akibatnya, sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) kembali defisit 1.200 megawatt (MW). Sekretaris Perusahaan PT PLN Supriyanto mengatakan, gangguan pasokan terjadi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, PLTU Cilacap, dan PLTU Suralaya. ’’Defisit nanti malam (tadi malam, Red) diperkirakan 1.200 megawatt,’’ ujarnya. PLTU Suralaya unit VI juga terganggu masalah teknis. Akibatnya, pasokan setrum berkurang 600 MW. Supriyanto mengaku, pihaknya belum mendapat laporan detail problem teknis yang membuat kinerja Paiton dan Suralaya terganggu. Namun, faktor teknis yang sering menyebabkan gangguan pada mesin, di antaranya kebocoran pada beberapa bagian atau tiba-tiba mesin mati. ’’Ini mendadak, bukan karena pemeliharaan rutin,’’ terangnya. ’’Diharapkan, besok pagi (hari ini, Red) pasokan sudah masuk ke sistem Jawa-Bali,’’ ujarnya. Untuk PLTU Paiton Unit VIII dan PLTU Cilacap, dia mengaku belum bisa memastikan kapan proses perbaikan akan selesai. ’’Selama masa perbaikan, kami mohon masyarakat berhemat,’’ pintanya lagi.
Defisit tersebut, lanjut dia, akan dibagi merata di semua wilayah Jawa-Madura-Bali dengan perkiraan beban puncak 15.800 MW. Namun, jika pemakaian berkurang, pemadaman bergilir bisa dilakukan di bawah 1.200 MW. ’’Karena itu, kami mohon masyarakat berhemat, paling tidak hingga perbaikan selesai,’’ katanya. Supriyanto mengatakan, PLTU Paiton unit VIII (2x600 MW) yang dikelola pihak swasta, yakni PT Paiton Energy Company (PEC), mengalami gangguan teknis. Karena itu, satu dari dua unit yang ada, tidak bisa beroperasi. Akibatnya, pembangkit tersebut kehilangan daya pasok listrik hingga 600 MW.
Baca Juga:
Sementara gangguan pasokan dari PLTU Cilacap disebabkan terlambatnya pasokan batu bara. Menurut dia, unit PLTU yang dikelola PT Segara Sumber Prima tersebut mengalami penurunan daya 260 MW. Akibatnya, pasokan listrik kini tinggal 340 MW dari kondisi normal 600 MW. Dia mengaku belum mengetahui penyebab terlambatnya pasokan batu bara ke PLTU Cilacap.
Sebab, PLTU tersebut dikelola pihak swasta, dan hingga kemarin manajemen PLN belum mendapat laporan resmi dari PT Segara Sumber Prima selaku operator. Meski demikian, manajemen PLN menjanjikan mulai hari ini defisit listrik akan berkurang. Sebab, sejak sore kemarin PLTU Suralaya Unit VI berkapasitas 600 MW sudah melakukan firing atau pemanasan sebelum beropersi normal.
Baca Juga:
Sebelumnya, Dirut PT PLN Fahmi Mochtar mengatakan, dalam kondisi beban puncak, sistem pembangkitan Jawa-Bali masih defisit 300 MW. Karena itu, pihaknya minta masyarakat serius berhemat listrik untuk menghindari meluasnya pemadaman bergilir. ’’Kalau beban puncak masih seperti kemarin-kemarin dan belum ada penghematan signifikan dari pelanggan, kita kekurangan 300 MW,’’ ujarnya.
JAKARTA - Pemadaman listrik bergilir masih belum berakhir. Aktivitas perbaikan di beberapa pembangkit membuat pasokan listrik tidak kunjung berjalan
BERITA TERKAIT
- Gebu Minang Kirim Bantuan 9.000 Paket Sembako untuk Korban Bencana Sumbar
- Guru Besar Hukum Desak MA Beri Perhatian Khusus Perkara Sengketa Tanah
- 770 Ribu Honorer di Database BKN Bakal Tidak Terakomodasi PPPK 2024, Kasihan
- Kepala Basarnas Jakarta Ungkap Fakta Terkait Pesawat Jatuh di BSD
- Kejagung Periksa Empat Pejabat ESDM Terkait Kasus Korupsi Timah PT Timah Tbk
- Pesawat Terjatuh di BSD, 3 Penumpang Meninggal