Listrik Made In Bantar Gebang

Listrik Made In Bantar Gebang
GUNUNGAN SAMPAH yang selama ini hanya menjadi sumber penebar bau tak sedap akan disulap menjadi energi listrik. Bantar Gebang pun akan menjadi salah satu pemasok Listrik ke PLN.
Navigat menargetkan bisa menghasilkan listrik 12 MW dari teknologi landfill gasification. Setelah itu, akan dipersiapkan teknologi lain,  yaitu Thermal Process7 Gasification (mengolah sampah organik kering dengan cara pyrolysis atau pemanasan dalam ruang tertutup atau hampa udara). Potensi gas yang dihasilkan dari teknologi ini 7 MW.

  

Lantas, teknologi ketiga yang dipersiapkan adalah anaerobic digestion, yaitu pemilahan sampah organik basah untuk diproses secara biologi, lalu difermentasi untuk menghasilkan gas. Listrik yang bisa dihasilkan dari teknologi itu 5 MW. "Total rencana kami, di TPST Bantar Gebang akan bisa dihasilkan listrik 26 MW," jelas Agus.

  

Direktur Navigat Okky A.W. Tjandrawinata menambahkan, proyek PLTSa harus diperjuangkan karena berdampak positif bagi alam. Di luar negeri, proyek seperti itu mendapat subsidi dari pemerintah. Jadi, listriknya bisa dijual USD 10/Kwh (kilowatt per hour). Di Indonesia, listrik sampah dihargai Rp 850 per Kwh. "Kami maklum karena keuangan negara kita masih seperti ini," katanya.

  

Yang penting, ungkap dia, proyek pembangkit tenaga listrik harus dibuat menjadi usaha bankable. Artinya, perbankan harus menilai proyek itu mampu menghasilkan keuntungan sehingga mau membiayai. "Pokoknya, kalau bank sudah berani membiayai, itu berarti potensinya bagus. Investor akan berbondong-bondong membangun PLTSa. Listrik terjamin, target pemerintah tercapai," jelasnya. (wir/c1/dwi)
Berita Selanjutnya:
Pameran Naskah Utuh Einstein

SAMPAH yang selama ini hanya menebar bau busuk  bisa disulap menjadi komoditas luar biasa di TPST (tempat pembuangan sampah terpadu) Bantar


Redaktur & Reporter : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News