Lobster Australia Ditahan Bandara Tiongkok di Tengah Meningkatnya Selisih Dagang Kedua Negara
"Kami berharap China mematuhi aturan WTO dan bila tidak, kami harus mempertimbangkan tindakan selanjutnya bersama badan penengah yang independen."
Photo: Menurut Menteri Pertanian Australia, China memeriksa 50 sampai 100 persen kiriman lobster asal Australia. (ABC Far North: Charlie McKillop)
Direktur eksekutif salah satu perusahaan pengirim lobster Australia, Southern Rocklobster Limited, Tom Cosentino mengatakan pengiriman lobster dari Australia tertahan di pabean karena semakin ketatnya pemeriksaan yang dilakukan China.
"Beberapa kargo sudah diloloskan, namun pengiriman beberapa lainnya masih mungkin ditunda karena ada prosedur baru yang diterapkan," katanya.
"Untuk memperkecil risiko, keputusan sudah diambil oleh mayoritas eksportir baru untuk berhenti mengirimkan barang ke China sampai prosedur tersebut diketahui lebih lanjut."
Walau demikian, ia percaya diri bahwa reputasi industri lobster batu Australia akan memenuhi apapun standar baru yang ada.
Nelayan Australia takut tidak dapat bertahan hidup
Kyri Toumazos, direktur eksekutif perusahaan Northern Zone Rock Lobster di Australia Selatan mengatakan produk mereka akan rusak bila pemeriksaannya memakan waktu terlalu lama.
"Kami sedang dalam proses pengiriman lobster dengan kualitas paling tinggi di dunia dan tidak mau nama produk ini sampai tercemar," katanya.
Keberadaan lobster asal Australia yang terancam mati ketika ditahan di bandara China membuat para nelayan ketakutan di tengah memanasnya sengketa dagang antara Beijing dan Canberra
- Pastikan Arus Barang Lancar, Menko Airlangga Minta Instansi di Pelabuhan Bekerja 24 Jam
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Bea Cukai Banten Sabet Penghargaan dari Redeco Petrolin Utama
- Polri-KKP Menggagalkan Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster
- 170 Ribu Ekor Benih Lobster Gagal Diselundupkan ke Luar Negeri
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka