Lockdown Keempat di Melbourne Telah Merugikan Banyak Pekerja Lepasan

Salah satu alasannya, karena pembayaran tunjangan 'JobKeeper' terkait dengan majikan yang harus mampu membuktikan bahwa usaha mereka mengalami kerugian selama jangka waktu tertentu.
Akibatnya, sistem tunjangan seperti 'JobKeeper' ini sangat sulit diterapkan untuk 'lockdown' singkat yang direncanakan berlaku di Victoria saat ini.
Suzanne sendiri mengaku tak memikirkan soal tunjangan ini dan bersyukur karena punya tabungan yang bisa digunakan. Apalagi pasangannya memiliki pekerjaan sebagai pegawai tetap.
Pekerja lepas lainnya seperti Marni, berharap pada tunjangan dari pemerintah. Namun dia tak berhak mendapatkannya, karena bukan warga negara atau penduduk tetap.
Marni telah kehilangan pekerjaannya sebagai penjaga toko ritel di Melbourne sejak pekan lalu.
"Sebagai mahasiswa internasional yang memegang bridging visa, saya tak memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan pemerintah," ujarnya kepada ABC.
"Saya merasa sangat khawatir, merasa sedih," katanya.
Pada saat lockdown tahun lalu, Marni bekerja pada sebuah perusahaan arsitek yang membolehkannya bekerja dari rumah.
Para pekerja kasual di Melbourne merasa jadi korban akibat kehilangan pekerjaan karena 'lockdown' yang keempat kalinya
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Menteri Karding Berangkatkan 55 Perawat dari Universitas Binawan ke Austria
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS