Lockdown Keempat di Melbourne Telah Merugikan Banyak Pekerja Lepasan

Melbourne dan wilayah lainnya di negara bagian Victoria, Australia, kembali menerapkan 'lockdown' untuk keempat kalinya dalam 15 bulan. Para pekerja kasual atau pekerja lepas merasa jadi korban akibat kehilangan pekerjaan.
Pada awal pekan lalu, sebelum 'lockdown' kembali berlaku, Suzanne Stevens memiliki empat pekerjaan yang dia jalani secara kasual. Mulai jadi model, kerja di salon hingga membuat konten untuk medsos.
"Ada dua kerjaan model, sesi foto dan 30 jam kerjaan di salon. Begitu lockdown diumumkan, semua kerjaan saya itu hilang begitu saja," katanya kepada ABC.
Meski sempat mendapatkan tunjangan 'JobKeeper' saat 'lockdown' tahun lalu, namun kali ini Suzanne merasa "ditelantarkan".
Bantuan 'JobKeeper' telah berakhir pada bulan Maret lalu, dan Pemerintah Federal kini enggan untuk memberikannya lagi saat negara bagian Victoria melakukan 'lockdown' kali ini.
"Saya merasa sangat terabaikan," ujar Suzanne.
"Saya merasa setengah juta pekerja lepas di Victoria dinaikkan ke perahu dan dihanyutkan ke laut lepas, padahal kami semua membayar pajak dan sebagian di antara kami dikenai persentase pajak lebih tinggi," katanya.
"Pemerintah yang mengabaikan kita dan sepertinya membiarkan kita berjuang sendiri itu rasanya sangat menyakitkan," tambah Suzanne.
Para pekerja kasual di Melbourne merasa jadi korban akibat kehilangan pekerjaan karena 'lockdown' yang keempat kalinya
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Permintaan Kerja dari Luar Negeri Capai 1,7 Juta, RI Baru Bisa Serap Sebegini
- Menteri Karding Berangkatkan 55 Perawat dari Universitas Binawan ke Austria
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS