Logika Marah

Oleh Dahlan Iskan

Logika Marah
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Memang Tara tidak memberi jalan keluar bagaimana kalau marah, sedih, merasa bersalah menyatu ke dalam diri satu orang. Misalnya saya.

Ups... Ternyata orang seperti saya tidak bisa stres. Terutama stres yang disebabkan oleh emosi marah.

Simaklah fatwa Tara ini: kalau Anda lagi mau marah tumpahkanlah energi marah Anda ke olahraga, teriak-teriak atau untuk menulis.

Saya sudah melakukan tiga-tiganya setiap hari. Pagi-pagi saya olahraga --sambil teriak-teriak. Sore hari menulis. Amitohu!

Inti fatwa Tara adalah: di saat stres janganlah memikirkan tiga masa sekaligus --masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Fokuslah hanya memikirkan masa sekarang saja. "Lupakan dulu masa lalu. Masa depan pikirkan nanti," katanyi.

Tentu saya menunggu Zoom ini sampai acara demo yoga oleh Tio. Dia guru yoga sangat terkenal. Saya belum pernah melihatnyi.

Di masa Covid ini Tio lebih terkenal lagi. Terutama sejak ia membuka kelas di Zoom. Tiap hari 500 orang rebutan 'seat' yang hanya untuk 12 orang.

Penyebab stres itu: menangnya emosi atas logika. Emosi dan logika tidak bisa bersatu. Yang emosinya naik pasti logikanya turun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News