Lokalisasi Ditutup, HIV/AIDS Menyebar

"Kami jadi kesulitan. Karena itu, sekarang banyak warga biasa yang terjangkit HIV/AIDS. Saya menduga karena si suami tidak tahu waktu kencan, si PSK mengidap penyakit tersebut," katanya.
Nurul juga menjelaskan soal bertambahnya pasien HIV/AIDS. Dia menganggap jumlah tersebut masih terbilang kecil. Menurut dia, pasca-penutupan eks lokalisasi, sulit mendeteksi dan menjaring pasien HIV/AIDS. Penyebabnya, banyak mantan PSK yang kini sudah berpindah tempat atau berprofesi di bidang lain.
"Ya jujur, di satu sisi penutupan itu positif untuk mengatasi problem sosial. Namun, untuk kesehatan sendiri, saya sulit mendeteksi mereka. Masalahnya, saya bingung mencari mereka," ujarnya.
Nurul menambahkan, fenomena HIV/AIDS ibarat fenomena gunung es. Secara data, bisa saja disajikan bahwa jumlah pasien HIV/AIDS turun. Hal itu terjadi karena petugas kesehatan terkesan pasif, yakni menunggu warga memeriksakan diri di puskesmas atau rumah sakit. Dari situ baru diketahui apakah warga terinfeksi atau tidak. (dha/dor/c7/end)
SURABAYA - Suasana lengang tampak dari salah satu sudut gang yang berdekatan dengan lapangan Tambakasri. Berdasar pantauan Jawa Pos saat siang, hanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 2.050 Karung Bawang Merah Diselundupkan dari Malaysia ke Bengkalis, Lihat
- 9 Dari 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Batal Berangkat
- Dukung Asta Cita, Pemprov Sumsel Selaraskan Program 3 Juta Rumah dengan Visi Misi HDCU
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter