Lokasi Wisata Baru Bernama Jeglongan Sewu, Kritik Pedas
Sebab hal tersebut berpengaruh juga pada biaya transportasi investor dalam menjalankan bisnisnya.
’’Investor jelas punya hitungan matang sebelum memilih tempat berinvestasi,’’ kata pejabat asal Kota Madiun itu.
Makanya, Sodiq juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Ngawi untuk berkomunikasi dengan DPU Provinsi terkait potensi kerusakan jalan nasional itu.
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan makin parah di wilayah jalan nasional. Terutama yang masuk wilayah Ngawi. Seperti dari empat penjuru Ngawi – Caruban, Ngawi – Maospati, Ngawi – Mantingan, dan Ngawi – Bojonegoro.
Sebab, status jalan tersebut bukan di bawah kendali pemkab Ngawi melainkan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional wilayah Ngawi.
’’Jalan nasional kan bukan kewenangan kami, tapi BBPJN atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),’’ ucapnya.
Dia tidak mau citra Ngawi yang sedang dibangun saat ini rusak hanya karena ruas jalan yang tidak layak.
Sedangkan untuk jalan kabupaten, pihaknya masih terus meminta kontraktor pelaksana jalan nasional tol hingga sub kontraktornya bertanggung jawab.
Sindiran Jeglongan Sewu itu rupanya cukup mengena, di tengah geliat Pemkab Ngawi menjalankan program city branding sejak tahun lalu.
- Pemkab Klungkung Tangani Kerusakan Jalan di Nusa Penida
- Laskar Ngawi & Anis Rupata Nera Foundation Berhalalbihalal dengan 100 Tukang Becak
- Pemprov Jateng Targetkan Perbaikan Jalan Rusak Terdampak Banjir Selesai H-7 Lebaran
- Laskar Ngawi dan Anis Rupata Nera Foundation Berbagi Kebaikan di Ramadan
- PUPR Terima Banyak Laporan Jalan Rusak di Kota Bogor, Langsung Bentuk Tim Orange
- Hilirisasi Rudi