Long H-March

Long H-March
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Selama ini Huawei masih membeli chips dari beberapa perusahaan Amerika. Salah satunya Qualcomm. Senilai sekitar Rp 350 triliun setahun. 

Perusahaan chips Amerika tentu akan kehilangan omset sebesar itu. Huawei pun ternyata aman.

Ups... belum! 

Amerika terus cari jalan mengejar Huawei. Ketemu. Google diminta untuk menghentikan kerja samanya dengan Huawei. Google App, Google Play, YouTube dan Gmailnya tidak boleh lagi dipakai Huawei.

Pemilik HP Huawei, seperti saya, masih terus bisa menggunakan fasilitas milik Google itu. Tapi untuk produk Huawei yang baru sudah tidak boleh lagi.

Belum ada penjelasan bagaimana Huawei mengatasi hukuman terbaru ini. Di pasar Tiongkok tidak ada masalah. Di Tiongkok, Google memang sudah lama dilarang. Tiongkok punya 'Google' sendiri: Baidu.

Namun untuk pasar Huawei di luar Tiongkok perlu ada  penjelasan khusus. Itulah yang lagi ditunggu dunia.

Yang jelas Huawei tidak akan tinggal diam. "Dalam dua tiga tahun ke depan Amerika masih belum bisa mengejar Huawei," ujar Ren Zhengfei, pendiri Huawei.

Kecenderungannya Tiongkok pula yang bakal menang. Tidak akan ada yang bisa mengalahkan murahnya. Dan kesiapan sumber pendanaannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News