LSM Asing Gembosi Industri Sawit RI

LSM Asing Gembosi Industri Sawit RI
LSM Asing Gembosi Industri Sawit RI
Ditegaskan bahwa pembangunan industri kelapa sawit memang tidak harus merusak lingkungan. Namun, fakta di lapangan memang mesti diakui, ada sejumlah pengusaha nakal. “Ketika mereka melakukan perluasan lahan kelapa sawit, beberapa di antaranya memang melakukan perusakan lingkungan. Namun, itu sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi dengan cara adanya pengawasan langsung dari pemerintah,” ungkapnya.

Sementara, Direktur Program Tropenbos International Indonesia Programme, Petrus Gunarso menjelaskan, kendati pihaknya berasal dari LSM asing, namun justru mendukung pernyataan Presiden SBY tersebut. “Apa yang dilontarkan LSM asing itu tidak seluruhnya benar. Namun, inti dari kampanye negatif yang dilemparkan LSM asing, jelas mengacu pada industri minyak nabati Eropa yang merasa terancam serta takut tersaingi dengan kelapa sawit yang makin menunjukan utilitasnya,” katanya.

Terkait dengan sejumlah fakta di lapangan bahwa masih ada pelanggaran dilakukan pengusaha kelapa sawit saat melakukan perluasan lahan. Petrus mengatakan, persoalannya tidak semata-mata terletak pada pengusaha.“Pengusaha bisa jadi mendapat ijin dari pemda setempat, atau mekanisme pemberian ijin yang keliru terkait peruntukan perluasan lahan untuk kelapa sawit,” tambahnya.

Pihaknya menilai kebijakan pemerintah terkait perluasan lahan kelapa sawit sesungguhnya sudah benar. Hanya prakteknya di lapangan berbeda. Dipertanyakan kenapa pemerintah yang memberi ijin perluasan lahan pada pengusaha tidak diarahkan pada lahan hutan yang rusak saja.“Kita memiliki hutan yang gundul dan luas sekali. Di sana kawasan hutan tetapi tidak ada hutan di dalamnya. Harusnya ekspansi sawit diarahkan ke sana, sekaligus mencari solusi emisi gas rumah kaca,” tukasnya. (dri)

JAKARTA - Kampanye negatif sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing terkait isu lingkungan, diduga tidak murni atas nama lingkungan. Diduga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News