LSM Sebut Banyak Bocah Syria Disiksa
Kamis, 14 Maret 2013 – 08:21 WIB
BEIRUT – Konflik berkepanjangan di Syria tidak hanya menelan banyak nyawa warga. Kehidupan anak-anak ikut pula terenggut akibat perang saudara di negara di tepi Laut Mediterania itu.
Organisasi nonpemerintah atau LSM Save the Children menyebut bahwa banyak anak direkrut agar terlibat perang oleh pihak yang bertikai. Selain ikut mengangkat senjata, anak-anak itu dijadikan mata-mata dan bahkan tameng hidup.
Baca Juga:
Lembaga yang berkantor pusat di London, Inggris, itu mengungkapkan bahwa banyak bocah mengalami trauma emosi berlapis-lapis dan tidak mudah untuk disembuhkan. Sebab, anak-anak Syria itu menjadi korban penembakan, penganiayaan, dan pemerkosaan selama dua tahun konflik tersebut berlangsung.
Dalam laporannya Rabu (13/3), Save the Children membeber bahwa dua juta anak Syria menghadapi ancaman malnutrisi, penyakit, pernikahan dini, dan trauma parah. Mereka menjadi korban tidak berdosa akibat konflik yang telah menelan lebih dari 90 ribu jiwa tersebut.
BEIRUT – Konflik berkepanjangan di Syria tidak hanya menelan banyak nyawa warga. Kehidupan anak-anak ikut pula terenggut akibat perang saudara
BERITA TERKAIT
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza