Luhut Binsar Anggap Wajar Pertumbuhan Ekonomi Melambat saat Transisi Pemerintahan

Di samping konsumsi pemerintah, Luhut juga mewaspadai perlambatan konsumsi rumah tangga, investasi yang dianggap belum pulih optimal, tekanan ekspor akibat kondisi global, hingga pertumbuhan wilayah yang belum merata. Maka, pemerataan dan percepatan harus dijalankan secara simultan.
“Karena itu, kita semua perlu menjaga semangat kebersamaan. Dalam situasi seperti ini, bukan saatnya saling menyalahkan. Kita butuh kerja nyata, kolaborasi lintas sektor, dan keberanian untuk mengambil keputusan penting,” tuturnya.
Luhut menyinggung arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyederhanakan regulasi, memperkuat kemitraan dagang, serta menjaga keseimbangan hubungan ekonomi global sambil memastikan perlindungan bagi rakyat kecil.
Dia menekankan kekuatan dan arah pembangunan Indonesia bergerak ke arah bersama, baik dari desa hingga pusat maupun dari bawah ke atas.
“Saya percaya bila kita bekerja secara kompak dan terintegrasi, kita bukan hanya mampu melewati masa sulit ini, tetapi juga mempercepat langkah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kita cita-citakan bersama,” pungkas Luhut.(antara/jpnn)
Koreksi pertumbuhan ekonomi bisa terjadi di masa transisi pemerintahan, seperti saat pergantian kabinet 2014.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Pencairan TPP ASN Dipercepat Demi Menggenjot Ekonomi
- Ekonom Prediksi Kebijakan DHE Bakal Mengubah Struktur Ekonomi Nasional
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Waka MPR Eddy Soeparno Optimistis MBG hingga Kopdes Merah Putih Bikin Ekonomi Tumbuh
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Indonesia Investment Outlook 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan