Luhut Pantau Gunung Agung Bali via Video Conference

Luhut Pantau Gunung Agung Bali via Video Conference
Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan saat memimpin Rapat Koordinasi di tanggap darurat di Command Center Kemenhub, Selasa 28 November 2017. Foto: facebook Luhut Binsar Panjaitan

jpnn.com, JAKARTA - Erupsi Gunung Agung terus dipantau detik demi detik, menit demi menit.

Bukan lagi menjadi bencana alam Bali saja, tetapi “gempa tremor” nya terasa sampai ke level nasional. Karena itu, Menkomar Luhut Binsar Pandjaitan pun memimpin Rapat Koordinasi di tanggap darurat di Command Center Kemenhub, Selasa 28 November 2017.

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan didampingi Menpar Arief Yahya dan Menhub Budi Karya Sumadi video conference. Juga ada Kepala BNPB, Dirjen Imigrasi, Kasum TNI.

Di Ruang EOC Bandara Ngurah Rai Bali, ada Gubernur Bali Made Mangku Pastika, AP1 Bali - Lombok dan Basarnas. Juga ada Pangdam IX/Udy diwakili Kasdam IX/Udy, Kapolda Bali, Ka Otban Bali Nusra, Danlanud Ngurah Rai, Asops Kasdam IX/Udy, PTS Dirut Operasi Penerbangan AP1, Dirut Hubungan Luar Negeri, GM. Airnav Cabang Denpasar, Ka BMKG Ngurah Rai, Ketua AOC Denpasar, Ka Perhubungan Prov. Bali, Basarnas Bali dan GM masing-masing Maskapai Airlines IGNR.

Mereka membahas perkembangan situasi terkait aktivitas erupsi Gunung Agung, diikuti sekitar 45 orang.

Gubernur Bali menjelaskan, aktivitas Gunung Agung sampai saat ini mengeluarkan abu vulkanik sampai ketinggian 4000 meter menuju arah barat daya. Akibatnya, mengganggu penerbangan sehingga Bandara Ngurah Rai di tutup.

Menurut Pastika, kabar bahwa Gunung Agung mengeluarkan hujan batu itu tidak benar alias hoax. Masyarakat Ds. Kubu dan Ds. Rendang sebanyak 40 ribu orang telah di evakuasi menuju tempat pengungsian dan kodisi semua pengungsi sampai saat ini masih dalam baik serta sehat.

“Pihak TNI/Polri sudah menyiapkan Posko kesehatan untuk mengakomodir pengungsian yg membutuhkan. Kepada pengungsi sudah disalurkan logistik berupa beras, makanan instan, dan untuk mengantisipasi pendistribusian bantuan maka dibutuhkan dukungan BBM sebanyak 1 ton perhari,” sebutnya.

Erupsi Gunung Agung terus dipantau detik demi detik, menit demi menit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News