M Nuh: Bahasa Bisa jadi Penguat Komunitas ASEAN
Senin, 18 Oktober 2010 – 17:45 WIB
Baedhowi lantas menyebutkan, berdasarkan hasil studi fisibilitas, diketahui terdapat 5.027.305 guru dan 342.000 kepala sekolah di negara-negara anggota SEAMEO yang perlu ditingkatkan kompetensinya. Mereka terutama adalah para guru di daerah terpencil dan tidak terjangkau.
Baca Juga:
Sementara, Acting Director SEAMEO QITEP in Languange, Muhammad Hatta mengatakan, sejak lembaga ini diinisiasi pada 2009, telah dilakukan tiga kali pelatihan bahasa bagi guru-guru. Bahkan kata dia, pelatihan telah dimulai pada 2008 untuk tiga bahasa yaitu Indonesia, Mandarin dan Arab. "Berdasarkan analisis kebutuhan, kemudian diajarkan juga bahasa Jepang dan Jerman," imbuhnya.
Untuk diketahui pula, khusus pembelajaran bahasa Inggris, telah dilaksanakan oleh SEAMEO-RELC di Singapura. Sementara selain SEAMEO-QITEP in Language, terdapat juga SEAMEO-QITEP Science dan Mathematics, yakni masing-masing di Bandung dan di DI Yogyakarta.
Hatta pun mengungkapkan, permintaan komunitas untuk belajar bahasa Indonesia sendiri cukup tinggi. Dia mengatakan, pada tahun lalu pihaknya telah mengirimkan sejumlah instruktur ke Filipina dan Thailand. "Tahun ini juga ada permintaan instruktur bahasa Indonesia ke Vietnam," katanya lagi. (cha/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh menerangkan, bahasa bukan sekadar sebagai aspek fungsional semata, tetapi juga memiliki peran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bicara di IYSDGS, Rektor UB Singgung Peran Kampus Bentuk Pemikiran tentang Keberlanjutan
- Universitas Trilogi Digandeng Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, Keren
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen