M. Syukur: Merangin Contoh Perwujudan Bhinneka Tunggal Ika

M. Syukur: Merangin Contoh Perwujudan Bhinneka Tunggal Ika
Anggota MPR RI, M.Syukur. Foto: Humas MPR for JPNN.com

jpnn.com, JAMBI - Anggota MPR RI, M.Syukur dan Akhmad Muqowwam, Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah serta Kepala Bagian Pemberitaan Rharas Esthining Palupi hadir dalam Pagelaran Seni Kuda Lumping dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar di Lapangan Desa Meranti, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, Sabtu (7/10).

Kedatangan mereka disambut tarian penyambutan, silat, dan pantun dalam adat Jambi.

Dalam pagelaran seni kuda lumping yang baru digelar pertama kalinya, dari empat kecamatan di Merangin, 25 kelompok seni menampilkan kuda lumping, reog dan jaipong. Di Merangin sendiri ada 24 kecamatan.

Kesenian tradisional kuda lumping di Merangin ini cukup pesat. Kesenian ini kerap tampil dalam acara pernikahan, khitanan dan acara besar lainnya.

Kuda lumping, reog dan jaipong dibawa oleh para transmigrasi dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat yang sudah bermukim sejak tahun 1980 untuk menjadi petani karet dan kelapa sawit. Dan, kesenian ini tetap dipertahankan meski mereka sudah merantau ke Jambi.

Syukur mengatakan acara pagelaran seni ini juga berdampak pada ekonomi kreatif di Pamenang. Menurutnya, dari beragam suku dan budaya di Merangin tetap satu Indonesia.

Menurut Syukur, perbedaan ini melahirkan kebersamaan untuk mewujudkan Indonesia Satu. Juga mewujudkan salah satu dari Empat Pilar dalam kegiatan ini yakni, Bhinneka Tunggal Ika.

Berbeda beda tapi tetap satu Merangin tumbuh dengan rasa kebhinnekaan, tumbuh rasa kebersamaan tanpa membedakan suku dan agama.

Kedatangan rombongan dari MPR ke Merangin disambut tarian penyambutan, silat, dan pantun dalam adat Jambi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News