Mabes Polri Diminta Turun Tangan Usut Korupsi di Demak

Mabes Polri Diminta Turun Tangan Usut Korupsi di Demak
Mabes Polri Diminta Turun Tangan Usut Korupsi di Demak

jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri didesak untuk mengusut empat dugaan ‎korupsi di Demak, Jawa Tengah. Desakan itu berasal dari Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK). Mereka bahkan menggelar demo di Baharkam Mabes Polri, Jakarta, Jumat, (9/9).

Ketua AMAK, Firmansyah mengatakan, Polres Demak dan Polda Jawa Tengah tampak tak serius mengusut kasus ini. Sebab, sudah tiga tahun kasus tersebut diproses, namun hingga kini belum ada kejelasannya.

"Sejak 2013 lalu, kasus ini sudah dilaporkan. Tapi tidak ada kejelasannya hingga sekarang. Kami tadi sudah diterima AKBP Rina Karmilasari, dan menyerahkan dokumen korupsi di Demak tersebut‎," kata Firman di Baharkam Polri, Jakarta, Jumat (9/9).

Menurut Firman, kasus ini sendiri diduga melibatkan mantan Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) inisial AH.‎ Sebanyak empat kasus dugaan korupsi, sudah dilaporkan kepada polisi.

"Korupsinya ada di Dispora, lalu Disdik soal pengadaan komputer,  pembangunan insfratuktur oleh Dinas Bina Marga dan terakhir ruangan rawat inap di RSUD Demak," jelas dia.

Dia berharap usai bertemu dengan perwakilan Mabes Polri, Kapolri Jenderal Tito Karnavian bisa menginstruksikan anak buahnya mengusut tuntas kasus dugaan korupsi di Demak ini. "Sebab rakyat Demak menanti kerja nyata dari Mabes Polri seperti peran nyata dalam memberantas korupsi," tandasnya.

‎Usai melakukan orasi demonstrasi di Mabes Polri, mereka pun bergeser ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Firman menerangkan, pihaknya juga akan mendesak KPK untuk mengusut dugaan korupsi yang dilakukan AH. (Mg4/jpnn)


JAKARTA - Mabes Polri didesak untuk mengusut empat dugaan ‎korupsi di Demak, Jawa Tengah. Desakan itu berasal dari Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News