Macadamia, Tanaman Rehabilitasi Hutan Penuh Manfaat

Macadamia, Tanaman Rehabilitasi Hutan Penuh Manfaat
Menko Perekonomian Darmin Nasution, didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, di persemaian permanen Huta Ginjang. Foto : Humas KLHK

jpnn.com, TAPANULI UTARA - Pemerintah Indonesia terus berkomitmen menekan laju degradasi hutan dan lahan, serta meningkatkan pemulihan hutan dan lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas, di antaranya Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba.

Langkah korektif terhadap program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) turut dilakukan dengan menekankan peningkatan akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat.

BACA JUGA : MK Baca Putusan Sengketa Pilpres, Sejumlah Politisi Merapat ke Rumah Prabowo

Berbagai upaya juga terus dilakukan oleh KLHK, untuk menemukan suatu strategi RHL dengan jenis tanaman yang mempunyai nilai ekologis sekaligus ekonomi yang tinggi. Di antara tanaman yang memenuhi kategori tersebut yaitu macadamia.

Pencanangan pengembangan Macadamia untuk RHL ini, dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, di persemaian permanen Huta Ginjang, Kabupaten Tapanuli Utara, (27/6).

Menko Darmin, menyampaikan kegiatan ini merupakan langkah penting untuk mengatasi lahan kritis dengan tanaman istimewa yaitu Macadamia.

"Selain menjadi camilan, Macadamia bisa menjadi olahan campuran untuk cokelat, sehingga harganya lebih mahal. Ibarat peribahasa, 'sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui', dengan menanam Macadamia terjadi penghutanan, buahnya bisa dimakan, dan harganya pun tinggi," ujar Menko Darmin.

BACA JUGA : MK Mentahkan Tuduhan Kubu Prabowo - Sandi Soal Keberpihakan Aparat

Tanaman Macadamia dipilih karena mampu meningkatkan fungsi hidrologis dan pengendalian erosi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News